Mahasiswa Kedokteran UAD Raih 28 Prestasi Gemilang Sepanjang 2024
Pramudya Wijaya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mencatatkan pencapaian luar biasa dengan meraih 28 prestasi sepanjang tahun 2024. Di antaranya, Gold Medals Smart Innovation Competition 2024 (Universitas Sarawak, Malaysia), Juara I Solo Vocal Governance Festival (Universitas Lampung), Juara I Menyanyi Pop Putra Art Festival (Universitas Universal), Juara I Cover Lagu Pekikan Sastra Atma Sneha (Universitas Malang), Juara I Solo Vokal Chemistry Fest (Universitas Diponegoro), Juara II Solo Vokal Festival Seni Bulan Bahasa (IKIP Siliwangi), Juara III Solo Vocal Vet Cup (Universitas Gadjah Mada), Finalis Lomba Inovasi Digital Pendidikan (Pusat Prestasi Nasional), dan banyak lainnya.
Pramudya mengungkapkan bahwa motivasinya untuk terus berprestasi adalah keinginannya menjadi pribadi yang seimbang, baik dari sisi akademik maupun non-akademik. “Saya percaya bahwa belajar kedokteran bukan hanya soal memperoleh pengetahuan secara klinis, tetapi juga membentuk karakter dan kemampuan lain yang bisa berguna untuk kehidupan saya nantinya,” ungkapnya.
Di tengah jadwal kuliah yang padat, Pramudya mengandalkan disiplin dan konsistensi dalam memanajemen waktu. Ia selalu membuat jadwal mingguan untuk kuliah, latihan vokal, dan persiapan lomba. “Saya juga memanfaatkan waktu luang, seperti saat perjalanan atau di sela-sela jadwal kuliah, untuk latihan atau membaca materi,” tambahnya.
Dari sekian banyak kompetisi, pengalaman paling berkesan bagi Pramudya adalah saat meraih medali emas di SIC Sarawak. Kompetisi internasional tersebut mengujinya untuk memecahkan masalah global sesuai dengan SDGs, khususnya terkait kesenjangan pendidikan bagi disabilitas di Indonesia. “Pengalaman ini luar biasa. Selain tantangannya yang berat, seperti penelitian dan presentasi di depan panel juri internasional, momen ketika nama kami diumumkan sebagai pemenang sangat berkesan. Saya merasa semua usaha kami terbayar dengan manis,” ujarnya.
Sementara itu, tantangan terbesar yang dihadapi Pramudya selama mengikuti berbagai kompetisi adalah mengatur waktu antara kuliah dan persiapan lomba. Meski sempat merasa kelelahan dan tertekan, ia terus mencari solusi dengan menjadi lebih efisien dan tetap fokus pada tujuan. Dukungan keluarga, teman-teman, dan kampusnya juga menjadi faktor penting dalam keberhasilannya.
Pramudya berharap dapat terus mengembangkan dirinya di bidang kedokteran dan seni vokal, serta berkontribusi dalam penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berharap seni dan kedokteran dapat berjalan beriringan untuk meningkatkan kualitas hidup orang banyak.
“Jangan pernah ragu untuk mengejar impian. Jangan takut untuk gagal, karena dari kegagalan kita bisa belajar banyak hal,” tuturnya memberikan pesan kepada mahasiswa lain. Prestasi Pramudya menjadi inspirasi bahwa dengan semangat, manajemen waktu, dan dukungan yang baik, segala tantangan dapat dihadapi, dan mimpi besar pun dapat tercapai. (eka)