Mahasiswa KKN UAD Inisiasi Program Biopori dan Jugangan untuk Memperbaiki Kualitas Tanah

Program Biopori dan Jugangan oleh Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 145 Unit VII.C.2 hadir dengan inovasi sederhana namun bermanfaat. Melalui program kerja pembuatan jugangan dan biopori di Dusun Ngalang, para mahasiswa berkolaborasi dengan warga untuk mengatasi persoalan genangan air, memperbaiki kualitas tanah, sekaligus mengelola sampah organik.
Program KKN ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang dibimbing langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes. Program ini adalah bentuk implementasi kerja sama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD dengan Pemerintah Kalurahan Ngalang.
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa terlebih dahulu melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat RT 02 Dusun Ngalang mengenai pentingnya pembuatan jugangan dan biopori. Sosialisasi ini bertujuan menjelaskan cara penerapan teknologi sederhana tersebut, mulai dari penggalian tanah hingga pengisian sampah organik ke dalam lubang.
Pembuatan jugangan dilaksanakan secara gotong royong bersama warga dengan cara menggali lubang resapan di titik-titik yang sering mengalami genangan air saat musim hujan. Sementara itu, biopori dibuat dalam bentuk lubang vertikal dengan diameter sekitar 10–30 cm dan kedalaman 80–100 cm yang kemudian diisi dengan sampah organik. Sampah tersebut akan terurai secara alami dan berubah menjadi kompos yang kaya nutrisi.
Antusiasme warga Dusun Ngalang tampak jelas dalam kegiatan ini. Mereka turut membantu proses penggalian, pemasangan paralon, hingga pengisian sampah organik. Semangat gotong royong ini memperlihatkan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Dengan adanya program ini, kami, mahasiswa KKN UAD Unit VII.C.2, berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada program KKN, tetapi dapat dilanjutkan oleh masyarakat di rumah masing-masing. Dengan adanya jugangan dan biopori, selain lingkungan lebih sehat, tanah juga lebih subur,” ujar perwakilan mahasiswa.
(doc)