Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Torehkan Prestasi di Dunia Tari Modern

Dandi Saputra Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berprestasi di Dunia Tari Modern (Foto. Festya)
Dandi Saputra, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2024, terus menorehkan prestasi gemilang di bidang seni tari modern. Dengan bakat dan kerja kerasnya, Dandi berhasil memenangkan berbagai kompetisi tari modern tingkat nasional maupun lokal.
Beberapa prestasi yang berhasil ia raih di antaranya adalah juara I Modern Creative Dance dalam ajang Cultural Literation FSBK UAD 2024‒2025, juara I K-Pop Dance Cover Competition kategori grup dalam XOXO Project Palembang 2024, juara favorit K-Pop Dance Cover Competition Galaxia Event kategori grup di Solo 2023, serta juara I Show Your Talent K-Pop Dance Cover by Emina 2023. Tidak hanya itu, Dandi juga meraih juara harapan I dalam kategori lomba dance MLT Awards Festival & Dies Natalis Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Palembang 2024, serta juara II K-Pop Dance Cover Competition kategori umum dalam Himaki Festival Universitas Sriwijaya 2024.
Perjalanan Dandi dalam dunia seni tidak dimulai dari tari, melainkan dari dunia tarik suara, terutama musik dangdut. Kecintaannya terhadap seni ini berawal dari inspirasi yang diberikan oleh neneknya, yang juga memiliki bakat dan ketertarikan di bidang seni. Berkat dorongan dari sang nenek, Dandi sudah terbiasa menyanyi sejak kecil dan sering mengikuti berbagai kompetisi. Salah satu pencapaian yang ia raih dalam dunia tarik suara adalah juara I Vocal Aksioma UAD 2023 serta juara favorit dalam Lomba Menyanyi Lagu Daerah Tingkat Nasional FGD-E DIY 2022.
Perjalanan Dandi di dunia tari modern dimulai sejak ia bergabung dengan ekstrakurikuler tari saat SMA. Awalnya, ia merasa kesulitan karena tidak memiliki dasar di bidang tari modern, mengingat latar belakangnya lebih condong ke tari tradisional. Namun, berkat semangat dan kerja keras, Dandi mulai menekuni tari modern secara otodidak dan akhirnya berhasil meraih berbagai prestasi. “Dulu waktu SMA, aku jarang dipilih untuk tampil karena memang belum punya dasar tari modern. Tapi justru dari situ aku jadi termotivasi untuk terus belajar dan membuktikan bahwa aku bisa,” ujar Dandi saat diwawancarai.
Perjalanan akademiknya pun tak lepas dari tantangan. Awalnya, Dandi menempuh studi di Program Studi Pendidikan Biologi UAD pada tahun 2022. Namun, ia merasa kesulitan menyesuaikan diri dengan praktikum dan laporan akademik yang tidak sesuai dengan minatnya. Atas saran dosen pembimbing akademik, ia sempat mempertimbangkan pindah ke FSBK UAD, tetapi justru memilih beralih ke universitas lain. Sayangnya, lingkungan dan budaya akademik di tempat barunya tidak sesuai dengan ekspektasinya, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke UAD dan berkuliah di Program Studi Sastra Indonesia pada tahun 2024.
Tantangan lain datang dari lingkungan keluarga. Awalnya, orang tua Dandi belum sepenuhnya mengetahui keterlibatannya dalam dunia tari. Namun, setelah melihat kegigihan dan pencapaiannya, mereka mulai memberikan dukungan penuh. “Saat itu ada pro dan kontra dalam keluarga, tapi aku merasa harus membuktikan kalau aku punya passion lain. Setelah aku meraih prestasi di dunia tari, akhirnya mereka mendukung,” jelasnya.
Meski memiliki kesibukan sebagai mahasiswa, Dandi mampu membagi waktunya dengan baik antara kuliah dan latihan tari. Ia memastikan tugas kuliah selalu diselesaikan lebih awal agar tidak menghambat kegiatan lainnya. Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai ajang kompetisi, membuktikan bahwa prestasi akademik dan non-akademik bisa berjalan beriringan.
Dukungan dari lingkungan kampus juga menjadi faktor penting dalam perjalanan prestasi Dandi. Ia mengungkapkan bahwa teman-teman serta dosen di FSBK sangat mendukungnya dalam menekuni bidang seni. Ia juga hampir menjadi mahasiswa berprestasi, “Kemarin aku sempat crosscheck tanya-tanya ke beberapa dosen di FSBK, kalau di prestasi seniku belum bisa, harus prestasi yang akademik,” ungkapnya.
Akan tetapi, ia berharap ke depannya UAD dapat memberikan lebih banyak apresiasi bagi mahasiswa yang berprestasi di bidang seni, seperti yang telah diterapkan untuk bidang akademik. “Aku harap prestasi di bidang seni juga mendapatkan penghargaan yang lebih, misalnya konversi prestasi ke dalam bentuk akademik seperti kelulusan tanpa skripsi atau dukungan material dari kampus,” ujarnya.
Semua prestasi yang berhasil ia raih selama ini adalah prestasi yang terbaik baginya, karena pasti ada kerja keras tersendiri di baliknya, “Tapi kalau disuruh milih, aku pilih yang terakhir kemarin, saat memenangkan Cultural Literation Modern Creative Dance FSBK UAD 2024‒2025. Kami nggak ada persiapan apa pun dan itu beneran mendadak, tapi alhamdulillah juara I, dan yang paling berkesan menurut aku juara favorit K-Pop Dance Cover Competition Event kategori grup di Solo tahun 2024,” jelasnya.
Bagi mahasiswa lain yang ingin mengembangkan bakat di bidang seni, Dandi berpesan agar mereka tidak ragu dalam menyeimbangkan antara akademik dan passion, terutama di bidang non-akademik. “Kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari nilai di atas kertas, tetapi juga dari keterampilan dan pengalaman yang kita bangun di luar kelas. Seimbangkan prestasi akademik dan non-akademikmu, karena kedua sayap itulah yang akan membawamu sukses ke depannya,” tutupnya.