MTT PP Muhammadiyah Gandeng UAD dalam Sosialisasi KHGT
Perbedaan hari raya Islam telah menjadi hal yang lumrah terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Namun, perbedaan ini kerap menjadi polemik dan berpotensi menimbulkan perselisihan. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) terus berupaya untuk melakukan perubahan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, salah satunya dengan membuat Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).
Kalender ini dibuat secara universal dengan satu hari satu tanggal di seluruh dunia sehingga tidak ada lagi perbedaan arah kiblat, waktu salat, hari raya, hingga penentuan awal bulan hijriah. Pada 5–6 Januari 2024, MTT Muhammadiyah menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai tuan rumah dalam sosialisasi dan seminar nasional KHGT. Adapun jangkauannya adalah pengurus wilayah dan daerah Muhammadiyah maupun ’Aisyiyah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.
Wakil Rektor Bidang Agama Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UAD yakni Drs. Parjiman, M.Ag. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tajdid adalah bidang yang menjadi perhatian. “UAD tak hanya berperan sebagai perguruan tinggi, tetapi juga sarana pengkaderan, dakwah Islam, dan pengembangan tajdid Muhammadiyah. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi bagian dari upaya kami dalam pengembangan tajdid yang realisasinya belum efektif sebelumnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Dr. Hamim Ilyas, M.Ag. selaku Ketua MTT PP Muhammadiyah menambahkan, “Sosialisasi KHGT sudah dilakukan sebanyak tiga kali, sebelumnya di Medan dan Mataram. Harapannya ketika KHGT diluncurkan, maka kader Muhammadiyah bisa menjelaskan dengan baik sekaligus mampu menanggapi kritik yang datang nantinya. Boleh jadi, penerimaan KHGT ini prosesnya panjang seperti perubahan arah kiblat yang disampaikan Wakil Rektor tadi yakni menghabiskan waktu 80 tahun baru akhirnya diterima,” ujarnya. (ish)