Pengalaman Mahasiswa BSA UAD Magang di KBRI Malaysia
Gandi Muhammad merupakan salah satu mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang telah menempuh magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Malaysia. Kegiatan magang merupakan bagian dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Lama waktu kegiatan magang adalah satu bulan.
Dalam wawancara yang disampaikan, Gandi menjelaskan beberapa pengalaman mengesankan selama magang di KBRI. Di antaranya dapat bertemu dan bekerja secara langsung dengan para diplomat Indonesia di KBRI Malaysia, mengetahui alur birokrasi dan tata cara berdiplomasi antalembaga lintas negara, serta menambah wawasan tentang KBRI dan dunia diplomasi. Selain itu, ia juga dapat menambah relasi baik dengan teman-teman magang dari berbagai universitas yang ada di Indonesia maupun Malaysia, juga dengan para diplomat dan staf lokal di KBRI.
Pengalaman Gandi bertemu dengan orang lokal pun sangat mengesankan dan cenderung tidak kaget dengan sikap masyarakat di sana. Sebab, rumpun Malaysia dan Indonesia yang sama, yakni Melayu. Ketika di jalan raya jarang bahkan hampir tidak ada orang yang membunyikan klakson kendaraan, sehingga lalu lintas tergolong tertib.
Tak lupa, sebagai mahasiswa magang Gandi tidak luput dari tugas-tugas yang diberikan oleh KBRI Malaysia. Ia menyampaikan, “Jadi, setiap mahasiswa yang magang di KBRI Malaysia akan ditempatkan di atase atau fungsi/departemen masing-masing. Nah, kebetulan saya ditempatkan di atase polisi dan juga diberikan beberapa tugas. Jika ditempatkan di atase konsulat, mahasiswa akan ditugasi untuk menerima keluhan atau aduan masalah dari Warga Negara Indonesia (WNI). Jika ditempatkan di atase pendidikan, mahasiswa menerima permohonan legalisasi ijazah,” tuturnya.
Beberapa tugas Gandi di atase polisi, yaitu membuat Laporan Informasi Khusus (LIK) dan Laporan Informasi Global (LIG) ke Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri), mendata kegiatan harian atase polisi, menyambut dan menerima para tamu yang hendak bertemu dengan atase polisi di KBRI, menerima permohonan pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari WNI yang ada di Malaysia, dan menerima aduan yang berkaitan dengan keamanan WNI yang ada di Malaysia. (Lus)