PPK Ormawa BEM Farmasi Launching Sekolah Kader Toga Pertama di Desa Grogol Gunungkidul
Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) BEM Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melakukan kegiatan peluncuran “Sekolah Kader Toga”. Toga atau tanaman obat keluarga memang perlu dikenalkan dan dikembangkan lebih luas. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja yang diusung oleh tim PPK Ormawa yang berkolaborasi antara tim pelaksana, divisi Kaderisasi BEM-F Farmasi UAD, dan PT Naturindo Herbal.
Acara menarik tersebut berlangsung di Balai Desa Grogol, Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Sabtu, 13 Juli 2024. Kegiatan ini turut dibantu oleh para volunteer, perangkat Desa Grogol, dosen pendamping, dukungan perguruan tinggi, serta partisipan yang luar biasa dari para kader toga. Mereka terdiri atas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Desa Preneur, UMKM Desa Prima, Karang Taruna Sentana Muda, Prisma Nurul Huda, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Padukuhan Gerjo.
Kegiatan ini diikuti oleh 60 kader yang telah mendaftar dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari tim Kader Toga Desa Grogol. Tujuan didirikannya Sekolah Toga untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam mengelola dan memanfaatkan toga yang lebih optimal. Selain itu, luaran dari kegiatan ini harapannya para kader muda dapat melakukan penyuluhan toga sejak dini kepada siswa sekolah dasar yang ada di Desa Grogol, khususnya yoga berbasis eco-green, serta mengembangkan produk kafe jamu menjadi lebih inovatif.
Total terdapat empat materi yang diberikan selama Sekolah Toga, di antaranya pengolahan toga, penanaman langsung bibit toga pada lahan konservasi, praktik meracik produk toga untuk mewujudkan kafe jamu, dan yang terakhir adalah festival jamu sebagai unjuk kerja hasil pemberdayaan masyarakat. Kegiatan ini diresmikan oleh dosen pendamping beserta lurah setempat. Kemudian pada hari yang sama, dilanjutkan dengan Sekolah Toga perdana yang diisi oleh pemateri apt. Duana Candradewi, S.Farm. dari Industri Naturindo Herbal mengenai cara pengolahan toga hasil panen.
Materi yang disampaikan berupa training of trainer (ToT), yaitu pelatihan bersama para Kader Toga Grogol tentang teknik pengolahan toga mulai dari jamu, minuman ready to drink, hingga olahan pangan fungsional. Selain itu, disampaikan juga mengenai pengemasan produk toga, strategi pemasaran, termasuk identifikasi target pasar, dan branding untuk meningkatkan visibilitas produk toga. Dari penyampaiannya, Duana juga mengatakan bahwa para kader tidak hanya membuat produk. Namun, simplisia hasil panen bisa disetor ke industri obat tradisional sebagai pemasok bahan baku, salah satunya PT Naturindo siap menjadi pembeli.
Perangkat desa setempat serta masyarakat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan Sekolah Kader Toga. Maryunani, selaku ketua UMKM Desa Prima mengatakan bahwa ia sangat menunggu untuk pelatihan-pelatihan trial produk, karena teh telang dan rosela pada tahun sebelumnya telah dijadikan sebagai welcome drink di setiap kegiatan desa, yang mana harapannya akan ada produk-produk inovatif lainnya yang akan menjadi produk unggulan Desa Grogol.
“Kami juga berharap bahwa dengan hadirnya PPK Ormawa di desa ini bisa memberdayakan masyarakat menjadi warga yang produktif berwirausaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” harapnya. (doc)