Prodi Gizi UAD Gelar Sedaring Nasional
Program Studi (Prodi) Gizi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi dengan Prodi Gizi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) dan SEAMEO Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) menggelar sedaring nasional “Pangan Kaya Protein, Halal, Aman, dan Lezat untuk Generasi Indonesia”. Acara ini dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional pada Sabtu, 25 Februari 2023, melalui Zoom Meeting.
“Sedaring ini merupakan serangkaian kegiatan untuk menyambut Hari Gizi Nasional ke-63. Selain diskusi dan pemaparan materi, terdapat pula demo masak dan beberapa kompetisi video singkat. Yang menarik dari acara ini adalah kerja sama antara Prodi Gizi UAD dengan UHAMKA dan SEAMEO RECFON,” terang Rosyidah, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD.
Dalam sambutannya, Rosyidah mengatakan bahwa kesehatan dan asupan gizi pada remaja usia 15–19 tahun sangat penting untuk diperhatikan. “Dari data BPS, dapat kita ketahui bahwa remaja yang berusia 10–19 tahun hampir berjumlah 45 juta orang. Jumlah ini berkontribusi hampir seperlima dari jumlah seluruh penduduk di Indonesia. Kelompok remaja merupakan kelompok populasi yang sangat penting karena akan menentukan masa depan Indonesia. Oleh karena itu, penting diperhatikan tingkat kecukupan gizi dan kesehatan pada usia-usia tersebut.”
Remaja cenderung terbiasa mengonsumsi makanan-makanan cepat saji yang kandungan gizi atau nutrisinya dipertanyakan. Selain itu, faktor kehalalan sajian ini juga patut diperhatikan.
“Kajian ini perlu disampaikan kepada para remaja, bukan hanya dari sisi kesehatan, tetapi juga aspek kehalalan. Oleh karena itu, sedaring ini sangat penting diadakan guna meningkatkan pengetahuan para remaja terkait aspek-aspek tersebut. Remaja yang sehat akan melahirkan generasi masa depan yang sehat pula,” jelasnya.
Rosyidah juga berharap agar kegiatan tersebut dapat terus berjalan dan ditindaklanjuti dengan adanya berbagai kerja sama. “Sedaring ini sebenarnya adalah acara kolaborasi, akan lebih baik jika ada ‘hitam di atas putih’ sehingga kita bisa lebih optimal menyelenggarakan kolaborasi lainnya demi kemaslahatan.”
Deputy Director for Administration SEAMEO RECFON Dr. Zainun Misbah, S.S., M.Sc. menambahkan, angka anak penderita stunting belum turun secara signifikan. “Remaja memiliki peran dalam pencegahan stunting. Ada banyak faktor yang memengaruhi, salah satunya ketika remaja-remaja perempuan tidak siap memiliki anak dan menderita anemia. Asupan makanan pun sangat memengaruhi hal tersebut, asupan protein hewani dapat mengurangi risiko stunting. Sayangnya, konsumsi daging di Indonesia termasuk rendah di dunia, sekitar 40 gram. Oleh karena itu, banyak sekali yang harus dilakukan. Kami gencar menginformasikan pentingnya konsumsi protein hewani, terutama saat peringatan hari gizi nasional ke-63 ini.” (nov)