Talkshow Dahlan Muda Mengabdi
Dahlan Muda Mengabdi merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan yang pelaksanaannya selalu di akhir Program Pengenalan Kampus (P2K) ini biasanya disebut bakti sosial atau pengabdian masyarakat. Acara digelar secara luring bertempat di Amphitarium Kampus IV UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UAD pada Minggu, 18 September 2022. Talkshow Dahlan Muda Mengabdi mengangkat tema “Peran Dahlan Muda dalam Menjaga Ekologi dan Menyejukkan Bumi”, dengan menghadirkan narasumber Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Ir. Hidayat Tri Sutardjo, M.M., Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T., dan Caraka Putra Bhakti, M.Pd.
Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. selaku Kepala Bimawa UAD menyampaikan bahwa agenda ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat mahasiswa untuk berkontribusi dalam membangun dan memajukan masyarakat. Aktivitas ini juga menjadi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka mengembangkan minat, bakat, penalaran, kreativitas, kesejahteraan dan kewirausahaan, serta pengembangan karier yang dilaksanakan secara individu maupun kelompok di dalam maupun di luar kampus. Dikemas dalam tiga kelompok, Dahlan Muda Mengabdi berupa asisten mengajar, kegiatan kemanusiaan, dan proyek desa.
“Dahlan Muda harus memiliki sifat yang tangguh, yang artinya takwa, amanah, nalar, gesit, gembira, ulet, dan humanis. Apa pun kondisinya, di mana pun keadaannya, sifat tangguh harus tetap dikembangkan dalam diri kita. Apa pun keadaannya, apa pun keterbatasannya, karena kita merupakan makhluk yang memiliki kekurangan juga pasti tetap bisa menguasainya. Pasti kita bisa memiliki satu kompetensi yang lebih dibanding dengan perguruan tinggi yang lain selama memiliki sifat tangguh,” jelas Choirul.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sosok Dahlan Muda tangguh dalam pengembangan aspek nonkognitif dapat berupa kepemimpinan, keterampilan manajemen, dan public speaking. Selain itu pada aspek kesehatan psikologis dan resiliensi berupa soft skill serta memiliki etos tinggi, juga pengembangan jejaring nasional dan internasional berupa membangun kemitraan global. Dahlan Muda harus berperan sebagai problem solver seperti berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kebangsaan dan menjadi volunteer dalam pengabdian masyarakat atau menjadi relawan.
Terakhir ia berharap, setelah mahasiswa baru mengikuti P2K, mereka bisa mengimplementasikan spirit P2K kemudian dapat berkontribusi dalam membangun bangsa juga masyarakat sekitar dengan program-program bakti sosial. “Mari bersama-sama bersinergi, berkolaborasi untuk terus berkontribusi nyata membangun bangsa. Bukan sekadar untuk melaksanakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka saja, tetapi spirit ber-fastabiqul khairat spirit K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil damai sejahtera.” (frd)