UAD Selenggarakan Workshop Literasi Budaya Batik Indonesia melalui Teknologi AI di Korea Selatan

Tim PkM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bersama Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan (Foto. PkM UAD)
Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul dan Asosiasi Pendidikan dan Budaya Indonesia untuk Asia Pasifik (APPBIPA) Korea Selatan. Kolaborasi ini menyelenggarakan workshop bertema “Literasi Budaya Batik Indonesia melalui pendekatan Artificial Intelligence (AI) pada Masyarakat Korea Selatan”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kelas Luring BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) Korea Selatan Batch 8, yang berlangsung di KBRI Seoul pada Sabtu, 5 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta yang berasal dari warga negara Korea Selatan. Workshop terdiri dari tiga sesi utama, yaitu pembukaan, praktik komputasi AI untuk pengenalan batik, dan praktik membatik secara langsung.
Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya batik Indonesia kepada masyarakat Korea Selatan dengan pendekatan yang inovatif dan interaktif. Melalui teknologi AI, peserta diajak memahami filosofi, sejarah, serta makna dari berbagai motif batik Indonesia, sebelum mengaplikasikannya dalam kegiatan membatik secara langsung. Sebagai penutup, setiap peserta membawa pulang hasil karyanya dan memperoleh cinderamata berupa kartu pos bermotif batik.
“Melalui workshop ini, kami berupaya mengenalkan warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi kepada masyarakat Korea Selatan dengan cara yang inovatif,” ungkap perwakilan KBRI Seoul.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini turut melibatkan dosen dan mahasiswa dari tiga program studi (Prodi) di UAD, yaitu Prodi Informatika, Prodi Sastra Indonesia, dan Prodi Ilmu Komunikasi. Kolaborasi lintas disiplin ini memperkuat pendekatan edukatif yang memadukan budaya, teknologi, dan komunikasi secara terpadu.
Selain menjadi media edukasi, workshop ini juga menjadi bagian dari strategi diplomasi budaya Indonesia untuk memperkuat soft power melalui pendidikan dan teknologi. Dengan memperkenalkan batik melalui pendekatan modern, kegiatan ini sekaligus memperluas jangkauan budaya Indonesia di ranah internasional dan diharapkan mampu mempererat hubungan budaya antara Indonesia dan Korea Selatan, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat Korea terhadap identitas budaya Indonesia. (Fit/Lus)