KKN UAD Lakukan Edukasi Dagusibu Obat pada Anak Usia Dini
Melihat maraknya kasus gagal ginjal akut pada anak-anak di Indonesia yang sempat viral di sosial media, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 87 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bertempat di wilayah RW.01 Tegalpanggung, Kemantren Danurejan melaksanakan program bertajuk “Pengenalan Obat dan Dagusibu pada Anak Usia Dini”. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 13 Juni 2023.
KKN UAD memandang terkait pengobatan mandiri penting dilakukan untuk memberikan pengetahuan terkait dampak penyalahgunaan obat-obatan, salah satunya resistensi akibat dari tidak tepatnya penggunaan obat. Sebab itu, perlu adanya peningkatan penyuluhan terkait program Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang (Dagusibu) tentang penggunaan obat-obatan yang baik dan benar di masyarakat, termasuk kepada anak-anak.
Hadir selaku pembicara yakni Apt. Azis Ikhsanudin M.Sc., dan Apt. Lolita, M.Sc., Ph.D., di bantu sembilan mahasiswa KKN UAD melakukan pendampingan dalam meningkatkan efektivitas terapi, mengurangi kesalahan terapi serta penyalahgunaan obat-obatan. Kegiatan ini di ikuti oleh 20 anak yang berada di wilayah RW.01 Tegalpanggung, Kemantren Danurejan, Yogyakarta.
”Kami mengawali kegiatan dengan penyuluhan pengenalan obat dan Dagusibu yang baik dan benar. Dengan adanya kegiatan apoteker cilik ini diharapkan mampu memberikan pemahaman terkait prinsip keamanan penggunaan obat, seperti hanya minum obat dengan izin orang tua, jangan berbagi obat atau menggunakan obat orang lain, simpan obat dalam wadah aslinya dan di tempat aman, serta membuang obat dengan benar,” papar Apt. Ikhsanudin.
Lebih lanjut, Apt. Lolita menjelaskan kegiatan ini juga sebagai upaya untuk membentuk duta apoteker cilik yang memahami konsep Dagusibu di wilayah Danurejan. “Kami juga mengenalkan profesi apoteker kepada anak-anak usia dini. Kegiatan edukasi pengenalan obat dan Dagusibu sendiri dikemas dengan metode flashcards game dengan pilah obat berdasarkan golongan obat seperti obat bebas terbatas dan obat keras, kemudian memasukkan dalam kotak penyimpanan yang telah disediakan sesuai dengan jenis obat. Hal ini menarik dan mempermudah pemahaman anak-anak akan penggolongan obat,” jelas Apt. Lolita.
Apt. Ikhsanudin menambahkan bahwa kombinasi metode penyuluhan dengan metode flashcards game pilah obat sangat efektif dan akan mudah diterima anak-anak, sehingga akan mempermudah penanaman pola pikir dan pengetahuan mengenai obat sejak dini.
“Penanaman wawasan tentang obat dan Dagusibu ini sebagai sarana menanamkan tanggung jawab dan peduli terkait keamanan penggunaan obat sekaligus memahami pengelolaan obat sejak dini, sehingga risiko penggunaan obat yang tidak tepat dan penyalahgunaan obat dapat dicegah sejak dini,” tutup Apt. Ikhsanudin.
Selain edukasi, mahasiswa KKN juga melakukan lomba mewarnai dengan topik lingkungan dan Dagusibu. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan skor pengetahuan yang signifikan terkait pemahaman penggolongan obat, dan terlihat antusias anak-anak mengikuti kegiatan sosialisasi dari awal hingga akhir acara. (Doc)