Tiga Golongan yang Dibenci Allah di Hari Kiamat
Islam telah memberikan pedoman hidup sehari-hari agar umat muslim menghindari perilaku yang tidak disukai Allah Swt. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis bahwa terdapat tiga golongan yang dibenci dan tidak akan disucikan Allah di hari akhir nanti. Hadis tersebut memiliki arti:
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat, dan tidak menyucikan mereka.” Abu Mu’awiyah menyebutkan, “Allah Swt. tidak melihat kepada mereka. Mereka mendapatkan siksa yang pedih, yaitu orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta, dan orang miskin yang sombong.” (H.R. Imam Muslim).
Berikut penjelasan dari masing-masing golongan.
Orang tua yang melakukan zina
Jika seseorang yang telah berumur melakukan zina, maka akan dianggap keterlaluan karena keinginan untuk bermaksiat biasanya terjadi di masa muda. Seseorang di masa tua harusnya dapat mengambil pelajaran dari pengalaman di masa lalu, mengontrol hawa nafsunya dan semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Pemimpin yang suka berdusta
Menjadi pemimpin bukan hanya mengenai kekuasaan dan jabatan, tetapi juga tentang tanggung jawab kepada rakyatnya. Jika seorang pemimpin melakukan kebohongan, maka akan menimbulkan kekacauan dan masalah yang luar biasa bagi rakyat dan wilayah yang dipimpinnya. Hal itu juga merusak kepercayaan dari orang-orang yang telah mempercayainya selama ini.
Orang miskin yang takabur atau sombong
Contoh perilaku takabur yang dilakukan orang miskin banyak ditemui belakangan ini, seperti maraknya tren pay later. Selain itu, kebiasaan berbangga diri atas utang demi memenuhi gaya hidup di luar kemampuan juga merupakan perilaku yang merugikan diri sendiri dan dibenci Allah Swt.
Itulah tiga golongan yang tidak disukai Allah Swt. di hari akhir. Sebagai kaum muslim, kita harus mengambil hikmah dan semakin berusaha untuk memperbaiki diri.
Penjelasan dari hadis tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Muhammad Ichsan, L.c., M.A. saat khutbah salat Jumat pada 30 Agustus 2024 di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). (hani)