Losida: Solusi Masalah Sampah Organik Rumah Tangga yang Dapat Dimanfaatkan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-94 Unit VI.A.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan dosen pembimbing lapangan Fitriana Putri Utami, S.K.M., M.Kes., sukses menyelenggarakan sosialisasi pengolahan sampah dapur menggunakan metode losida atau lodong sisa dapur pada 4 Desember 2024. Kegiatan dilaksanakan di RT 4 dan RT 5 Dusun Beton, Kalurahan Tirnonirmolo, Kasihan, Bantul.
Sampah-sampah yang semakin hari semakin banyak menjadi suatu tantangan di era saat ini, terlebih Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada di Kapanewon Piyungan, Bantul, telah ditutup. Hal itu tentu menimbulkan banyak sampah yang menumpuk di mana-mana. Salah satu jenis sampah yang sering menumpuk adalah sampah organik seperti sampah dapur. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah sampah organik menjadi kompos.
Metode untuk mengolah sampah organik sangat beragam, misalnya losida. Metode ini diperkenalkan kepada masyarakat di Padukuhan Beton melalui sosialisasi dan praktik pembuatannya. Metode tersebut juga dapat memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sosialisasi ini menjadi implementasi program kerja dari Unit VI.A.3 kepada masyarakat setempat dan mendapat dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD.
Metode losida merupakan cara untuk memanfaatkan sampah organik rumah tangga dengan menggunakan lodong atau pipa yang ditanam di dalam tanah. Pipa tersebut berukuran 100 cm dengan diamater 10 inci. Bagian bawah pipa diberi lubang sebagai sirkulasi dari pembusukan sampah, kemudian ditanam dengan kedalaman 40 cm. Jika losida telah tertanam, sampah-sampah organik sisa dapur yang dihasilkan oleh masyarakat setiap hari seperti sisa nasi, sayur, maupun buah bisa dimasukkan ke dalam pipa tersebut kemudian di tutup rapat.
Untuk mempercepat pembusukan, sampah organik tersebut dapat diberi larutan EM4 atau campuran cucian air beras. Isi losida akan terurai dan dapat diambil setelah didiamkan selama kurang lebih 2 bulan. Jika saat akan diambil terdapat sampah yang belum terurai dapat dimasukkan kembali untuk proses penguraian lebih lanjut.
KKN Alternatif ke-94 Unit VI.A.3 bersama masyarakat bekerja sama dengan beberapa warga untuk mengolah sampah organik dengan menanam losida di dua titik pada pekarangan rumah warga. Program kerja ini terbagi menjadi dua waktu, yaitu pada 4 Desember 2024 pelaksanaan sosialisasi dan praktik pembuatan losida kepada masyarakat RT 4 dan RT 5. Kemudian pada 7 Desember 2024 diadakan penanaman losida pada dua titik di pekarangan rumah warga. Program losida diharapkan dapat menambah antusias masyarakat untuk mengelola sampah organik rumah tangga dan hasilnya dapat bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat setempat. (rbp)