Inovasi Kuliner Gabin Pisang Ala Mahasiswa KKN UAD

Pelatihan Gabin Pisang di Dusun Pace B, Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul oleh mahasiswa KKN Reguler ke-138 UAD Unit XIII.C.1 (Dok. KKN UAD)
Gabin menjadi salah satu kuliner tradisional berbentuk persegi yang sudah ada sejak ada tahun 1990-an. Kue ini dikenal oleh masyarakat luas dengan isi tape yang khas. Namun, inovasi baru diciptakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-138 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit XIII.C.1 di Dusun Pace B, Hargomulyo. Gedangsari, Gunungkidul. Di bawah bimbingan Machfudz Eko Arianto, S.K.M., M.Sc., pisang sebagai komoditi utama di dusun tersebut dapat diolah menjadi kuliner yang lezat.
Inovasi ini selain untuk mengoptimalkan hasil perkebunan juga dapat meningkatkan nilai ekonomi produk lokal sekaligus menambah wawasan baru kepada masyarakat. Kegemaran masyarakat Indonesia terhadap kuliner tradisional membuat inovasi gabin pisang siap eksis di antara kuliner-kuliner lainnya. Riset dan uji coba resep juga dilakukan oleh mahasiswa untuk menciptakan resep yang paling sesuai.
Setelah memperoleh resep yang sesuai, mahasiswa KKN UAD memberi pelatihan kepada warga Dusun Pace B untuk membuat gabin pisang pada awal Februari tahun 2025. Selain ditujukan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, kegiatan ini juga menjadi upaya perguruan tinggi untuk mengawal perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat dengan memanfaatkan hasil kebun sebagai produk unggulan daerah.
“Terima kasih kepada mahasiswa KKN UAD yang telah menyelenggarakan kegiatan inovasi olahan pisang ini. Dengan adanya pelatihan ini, kami jadi lebih memahami cara mengolah hasil kebun menjadi produk yang bernilai jual sehingga bisa kami manfaatkan untuk dipasarkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” ungkap Fani, salah satu warga Dusun Pace B.
Menanggapi hal tersebut, Ibnu Abbas ketua unit KKN juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas antusiasme masyarakat dalam pelatihan pembuatan gabin pisang. “Kami berharap inovasi olahan pisang ini dapat bermanfaat dan menjadi peluang usaha baru bagi warga. Semoga ilmu yang telah dibagikan bisa terus dikembangkan, dan produk ini dapat dikenal lebih luas di pasaran. Kami juga senang bisa berkontribusi dan belajar bersama masyarakat selama program KKN berlangsung,” tuturnya. (ish)