Gobak Sodor: Permainan Tradisional untuk Mengurangi Tingkat Phubbing
Kemajuan teknologi menjadikan kita sebagai manusia dimudahkan dalam melakukan berbagai hal di kehidupan sehari-hari. Salah satu yang menjadikan kita terbantu adalah dengan munculnya ponsel pintar. Kini, ponsel pintar menjadi sebuah benda yang tidak bisa jauh dari manusia. Adanya benda tersebut memberikan dampak positif dalam kehidupan manusia sebagai sebuah alat yang mempermudah kehidupan. Namun, di sisi lain muncul efek negatif, salah satunya adalah phubbing.
Dikutip dari sebuah jurnal, phubbing berasal dari dua kata yaitu phone yang berarti telepon dan snubbing yang berarti menghina. Lebih jelasnya, phubbing merupakan perilaku mengabaikan orang dan lingkungan sekitar dan akan lebih terfokus pada ponsel pintarnya.
Adanya phubbing ini dapat terjadi oleh siapa pun termasuk oleh para pelajar. Terjadinya phubbing pada siswa terlihat ketika dalam pelajaran mereka abai dan asyik dengan ponsel pintar sehingga tidak memperhatikan pembelajaran.
Upaya untuk mengurangi tingkat phubbing dilakukan di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan permainan tradisional gobak sodor yang dimodifikasi dengan menambahkan materi phubbing di dalamnya. Kegiatan tersebut dilakukan oleh Azkia Fitirianis Mulyawati, S.Pd., mahasiswa PPG Prajabatan BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Adanya layanan bimbingan kelompok menggunakan permainan gobak sodor diharapkan mampu untuk membantu mengurangi tingkat phubbing pada siswa kelas X di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Memanfaatkan permainan ini membantu untuk meningkatkan interaksi sosial dan fisik siswasehingga membantu mengurangi tingkat phubbing.
Para siswa terlihat antusias saat melakukan layanan sehingga layanan yang dilakukan memunculkan efek positif. Kesadaran akan phubbing bagi siswa dapat membantu mencegah terjadinya perilaku phubbing di sekolah yang bisa menghambat perkembangan mereka. (doc)