KKN Alternatif UAD Dorong Pemanfaatan Lahan dengan Hidroponik
Saat ini terdapat berbagai metode dalam penanaman tumbuhan terutama sayur-sayuran, salah satunya dengan menggunakan metode hidroponik. Hidroponik sendiri merupakan metode penanaman dengan memanfaatkan air sebagai media penanaman tanpa menggunakan tanah. Keunggulan penggunaan metode ini yaitu tidak memerlukan lahan luas untuk melakukan penanaman sehingga dapat memanfaatkan lahan yang ada.
Melihat kondisi lahan di RW 16 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode ke-87 Unit I.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengembangkan penanaman dan perawatan terhadap tanaman hidroponik di lokasi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 18 Juni 2023, dengan jenis tanaman sayuran daun.
“Melihat kondisi lahan yang makin sempit karena banyaknya ahli fungsi lahan, ditambah pertumbuhan penduduk yang makin pesat, membuat kami terdorong untuk menjalankan program tersebut,” ujar salah satu mahasiswa KKN, Fabio Benarivo.
Sebenarnya, program penanaman tanaman hidroponik bukan hal baru di RW 16 Brontokusuman, sehingga Astuti Rahayu selaku ibu RW 16 sangat mendukung program ini. Ia menjelaskan, “Hidroponik dalam pelaksanaannya tidak memerlukan bahan ataupun alat yang banyak. Cukup dengan botol bekas, sumbu dari kain flanel, dan sekam bakar atau arang sekam, kita sudah dapat membuat hidroponik.”
“Selain hemat lahan, kelebihan hidroponik lainnya yaitu mudah, murah, serta menyenangkan bahkan hemat air dan pupuk. Selain itu, tanaman hidroponik lebih tahan hama sehingga jarang menggunakan pestisida. Kualitas sayuran hidroponik dinilai lebih baik karena kandungan nutrisi pada hasil tanamnya lebih terjaga,” tambah Fabio.
Akan tetapi, terlepas dari penjelasan itu, metode hidroponik juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaannya. Seperti misalnya kualitas air, kualitas benih, bahan yang dipakai, sistem yang digunakan, jenis tanaman, dan kondisi lingkungan.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, makin banyak masyarakat yang bertambah kesadaran dalam pemanfaatan lahan yang ada, serta kegiatan ini secara tidak langsung dapat memperbaiki pola makan dan kesehatan tubuh pada diri kita. Sebab, masyarakat sekitar sudah mengonsumsi sayuran apalagi sayuran tersebut kita sendiri yang menanam,” imbuh Fabio. (Doc/eka)