Penguraian Sampah Organik dengan Metode Chicken Coop

Penguraian Sampah Organik oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. KKN UAD)
Metode kandang ayam atau chicken coop menjadi solusi inovatif dalam menangani sampah organik di lingkungan masyarakat. Selain ramah lingkungan, metode ini juga memiliki nilai ekonomis dan edukatif bagi warga.
Metode chicken coop merupakan cara penguraian sampah organik dengan memanfaatkan aktivitas ayam di dalam kandang yang didesain khusus. Sampah dapur seperti sisa sayuran dan nasi diberikan kepada ayam, yang secara alami membantu proses penguraian melalui pencernaan dan pergerakan ayam tersebut. Limbah yang dihasilkan akan bercampur dengan kotoran ayam dan serasah, sehingga dalam waktu tertentu bisa menjadi kompos.
Menurut Ummi Sholihah, selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 95 Unit I.B.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus narasumber yang telah menerapkan metode ini, merasakan manfaat ganda. Tidak hanya lingkungan yang lebih bersih dari sampah organik, tetapi metode ini juga menghasilkan kompos. “Setiap hari saya memasukkan sisa makanan ke dalam kandang. Ayam-ayam memakannya, dan sisanya terurai menjadi pupuk alami,” ujar Ummi.
Ummi juga menyebutkan bahwa sampah organik yang digunakan berasal dari pencampuran antara sisa sampah organik basah (sampah dapur) yang dimakan oleh ayam dan sampah organik kering (browns) yang bercampur dengan kotoran ayam dan terproses secara alami.
“Program ini sangat cocok diterapkan di lingkungan padat penduduk, karena mengurangi volume sampah dan bisa menjadi kegiatan edukatif bagi anak-anak,” tutup Ummi.
Metode tersebut juga mengajarkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan melalui
tindakan sederhana yang berkelanjutan. (aa/lus)