Ajak Generasi Muda Lebih Sehat, Mahasiswa UAD Gandeng Para Praktisi dalam Talkshow Sustainability Sister
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Perempuan Punya Karya berkolaborasi dengan Bicara Udara menyelenggarakan Talkshow Sustainability Sister pada Sabtu, 16 Desember 2023. Acara ini dilaksanakan di De Freshco Coffee & Bistro, Kabupaten Sleman, Jalan Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Acara ini diisiniasi dengan tujuan untuk mengedukasi perempuan dan masyarakat tentang pentingnya konsep keberlanjutannya bagi lingkungan. Talkshow ini menghadirkan bintang tamu dari Founder Pasar Wiguna, Agradaya, dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas sebagai special guest. Mengusung tema “Aksi Bersama Mewujudkan Generasi Masa Depan Sehat dan Produktif”, acara sukses menarik ratusan peserta yang terdiri atas berbagai kalangan yakni masyarakat umum, mahasiswa, komunitas, serta para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
GKR Hemas menuturkan bahwa krisis lingkungan disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan lingkungan yang masih minim. Menurutnya, Yogyakarta sebagai kota wisata yang didatangi banyak wisatawan lokal dan asing membuat kota ini harus sangat peduli dan menjaga lingkungan.
“Setiap tahun wilayah Yogyakarta dibanjiri oleh wisatawan-wisatawan dari berbagai daerah. Namun, karena kota ini bukan didesain untuk menjadi wilayah kota besar sehingga menyebabkan timbulnya permasalahan,” tuturnya.
Selain membahas permasalahan lingkungan yang terjadi di Indonesia khususnya di Yogyakarta, acara ini juga membahas tentang pentingnya kontribusi dari pelaku UMKM untuk meminimalisir limbah yang diproduksi karena secara langsung dapat berkontribusi menimbulkan pencemaran lingkungan.
Risa Vibia Founder dari Pasar Wiguna menuturkan, “Masih banyak UMKM yang belum sadar dengan lingkungan, dan Pasar Wiguna ini hadir sebagai wadah. Walaupun UMKM sudah menggunakan bahan yang dapat didaur ulang seperti botol kaca, tetap saja jika ada pengiriman jauh untuk keamanan dari produk kita, mau tidak mau memakai bubble wrap yang bahan utamanya itu sendiri dari plastik.”
Usaha mengurangi dan mengolah sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Pemerintah Kota Yogyakarta saja, melainkan tugas dari seluruh kalangan masyarakat. (Lid)