Biopori Jadi Inovasi: KKN UAD Gerakkan RW 13 Prenggan Kotagede untuk Peduli Lingkungan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 94 Unit I.D.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melaksanakan pembuatan biopori sebagai aksi peduli lingkungan di Dusun Darakan Barat RW 13, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta. Tujuan diadakannya kegiatan ini yaitu sebagai solusi efektif pengelolaan sampah terutama pada sampah dapur di lingkungan RW 13. Dengan adanya program biopori ini, diharapkan dapat mengurangi permasalahan sampah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Program tematik tersebut telah dilaksanakan pada rentang waktu November‒Desember 2024. Dalam pelaksanaannya, selain mahasiswa KKN, terdapat beberapa masyarakat yang ikut berpartisipasi saat pemasangan biopori. Program ini difokuskan pada beberapa titik strategis di RW 13 meliputi RT 57, RT 31, dan RT 35 yang dinilai membutuhkan solusi untuk mengatasi genangan air dan meningkatkan kualitas lingkungan. Biopori, yang merupakan lubang resapan sederhana, dirancang untuk membantu peresapan air hujan, mengurangi potensi banjir, sekaligus mengelola sampah organik menjadi kompos.
Proses pembuatan biopori yang telah dilaksanakan terdiri atas beberapa langkah. Pertama, pilih lokasi tanah yang akan dijadikan tempat untuk membuat lubang biopori. Kedua, siram tanah tersebut agar menjadi lebih lembek dan mudah di gali. Ketiga, gali tanah menggunakan alat gali biopori, dengan posisi tegak lurus. Keempat, buat lubang dengan kedalaman sekitar 1 meter dan diameter antara 10 hingga 30 cm. Kelima, pasang pipa yang sesuai dengan ukuran lubang yang telah dibuat. Terakhir, isi lubang dengan sampah organik dan tutup dengan paving block.
“Pembuatan lubang biopori menjadi alternatif yang cocok untuk diterapkan di lahan sempit terutama di RW 13 karena tidak menghabiskan banyak tempat. Pengelolaannya pun sangat mudah hanya dengan membuang sampah organik ke lubang biopori, ditimbun dengan tanah dan daun, kemudian ditutup kembali. Hasilnya nanti akan berupa pupuk yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam,” ujar Agus Widodo selaku RW 13.
Program pembuatan biopori oleh mahasiswa KKN UAD ini bukan hanya sekadar proyek sementara, tetapi merupakan langkah nyata dalam memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, diharapkan program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. (frhn)