Budi Daya Magot untuk Atasi Sampah Sisa Makanan
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang tergabung dalam kelompok Unit IX.A.I berlokasi di Dusun Banyuurip, Caturharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta, telah mengambil langkah inovatif dalam menangani masalah sampah sisa makanan. Melalui program pendampingan, mereka memperkenalkan budi daya magot kepada warga setempat, salah satunya RT 03 sebagai solusi yang ramah lingkungan.
Kegiatan ini direalisasikan sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif dari pembuangan sampah sisa makanan yang berlebihan dan tidak terkelola dengan baik. Magot, larva dari lalat hitam yang dikenal dapat menguraikan sampah organik, diharapkan bisa membantu mengurangi volume sampah dan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi.
Pendampingan budi daya magot telah dilaksanakan pada Minggu, 18 Februari 2024, dan berlangsung dengan lancar di tengah partisipasi aktif dari masyarakat RT 03, terutama ibu-ibu dasawisma yang menunjukkan antusias yang tinggi. Warga belajar mengenai budi daya magot untuk pemula serta pentingnya pengelolaan lingkungan dalam mendukung keberhasilan budi daya tersebut.
Mahasiswa KKN terlibat secara langsung dalam memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat, membantu warga dalam memahami teknik budi daya magot, serta potensinya sebagai solusi dalam menangani masalah sampah sisa makanan. Respons masyarakat terhadap program ini sangat positif. Banyak warga yang tertarik untuk mencoba teknik budi daya magot di lingkungannya masing-masing. Mereka menyadari manfaatnya dalam mengurangi sampah dan menghasilkan pupuk organik. Beberapa bahkan berharap dapat memanfaatkan larva magot sebagai sumber tambahan penghasilan.
Koordinator KKN UAD, Andrew Ikhtisar Afiq, menyampaikan harapannya bahwa program ini bukan hanya memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga bagi ekonomi masyarakat. Ia berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi salah satu solusi berkelanjutan dalam menangani masalah sampah sisa makanan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Banyuurip, Caturharjo.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya secara berkelanjutan, langkah-langkah seperti budi daya magot dapat menjadi contoh nyata terkait inovasi dapat membantu mengatasi tantangan lingkungan lokal. Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi UAD dan masyarakat, diharapkan masalah sampah sisa makanan dapat terus diatasi secara efektif demi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan bersama. (doc)