BEM UAD Gelar Seminar untuk Selamatkan Lingkungan dan Masa Depan
Dalam rangka menyuarakan perubahan melalui pandangan dan tindakan terhadap isu lingkungan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar bertemakan “Transformasi Ramah Lingkungan: Inovasi dan Aksi untuk Masa Depan” pada 5 Maret 2024. Acara yang berlangsung di Aula Masjid Islamic Center UAD tersebut dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi, dengan mayoritas berasal dari UAD.
Melalui seminar ini, kegelisahan mahasiswa yang menganggap isu lingkungan sulit dijangkau serta apatisme terhadap masalah lingkungan mendapat perhatian serius. Dengan menghadirkan empat pemateri ahli di bidangnya, seminar berupaya memberikan wawasan mendalam sekaligus menginspirasi aksi nyata untuk masa depan yang lebih hijau.
Salah satu pemateri, Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P., IPM., ASEAN.Eng. selaku Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah, mengupas tentang “Standing Position Mahasiswa Muhammadiyah terhadap Krisis Iklim”. Sementara Prigi Arisandi, M.Si., pendiri Ecoton Gresik, membahas peran penting dalam “Penggerak Pelestari: Meneliti untuk Mengabdi”, yang menghadirkan pengalaman sukses Ecoton dalam memperjuangkan isu lingkungan melalui penelitian mikroplastik.
Sarah Aulia, pendiri Bumijo Bandung, turut berbagi pemikiran dengan topik “Status Elite, Lifestyle Tetap Membumi”, menyoroti peran Bumijo sebagai eco-mart yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan. Sedangkan Dwi Herdila Cahyani Putri, Menteri Lingkungan Hidup BEM UAD, membahas tentang “Menilik Desain Kepedulian Lingkungan dalam Aktivisme Mahasiswa”, mengajak mahasiswa untuk berperan aktif dalam aktivitas sesuai minat dan pilihan mereka.
Diskusi tanya jawab yang berlangsung antara peserta dan pemateri juga mengungkap tantangan yang dihadapi generasi muda terkait isu lingkungan. Sebagian peserta menyoroti kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar serta pola pikir pragmatis yang melanda sebagian generasi muda.
Akan tetapi, optimisme tidak redup. Melalui inovasi dan aksi, mahasiswa diharapkan dapat bersinergi dengan teknologi yang semakin maju untuk mengatasi tantangan lingkungan. Berbagai kontribusi seperti green lifestyle, penelitian lingkungan, penerapan green resource management, serta aksi langsung di lapangan menjadi poin penting yang ditekankan.
Herdila juga menyampaikan harapan bahwa acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk mendiskusikan masalah lingkungan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi semua peserta untuk membangkitkan semangat perlawanan terhadap aktivisme yang merusak lingkungan. Transformasi ramah lingkungan bukanlah hal yang sulit dijangkau atau remeh, tetapi merupakan langkah penting untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi kita semua.
Seminar diakhiri dengan harapan bahwa peserta akan membawa pulang semangat baru untuk berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, baik melalui tindakan individu maupun melalui gerakan bersama. Dengan begitu, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan masa depan bumi kita. (nfs)