Saling Sinergi, Persada UAD Terima Studi Banding dari Asrama KH. Abu Dardiri UMP
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memiliki asrama mahasiswa yang pastinya memiliki pola pembinaan berbeda sesuai dengan kultur dan kebutuhan. Sebagai upaya pengembangan kualitas, diperlukan terus belajar dan membangun sinergi dalam nuansa studi banding.
Hal itulah yang dilakukan oleh Pengurus Asrama KH. Abu Dardiri UMP berkunjung ke Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan (Persada) UAD. Sebanyak 12 pengurus dari UMP diterima oleh Badan Pengurus Harian (BPH) Persada di Ruang Meeting Room KH. Ahmad Dahlan Gedung Asrama Putra pada Senin, 12 Februari 2024.
Pengurus Asrama KH. Abu Dardiri UMP mengaku jika pihaknya baru menerima amanat untuk mengelola dan membina mahasiswa pada tahun 2019, terutama membina mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UMP, sehingga membutuhkan banyak inspirasi dari asrama mahasiswa lainnya. Salah satunya Persada UAD yang telah berpengalaman mengelola asrama mahasiswa sejak tahun 2011 dan juga di amanahkan untuk membina mahasiswa FK UAD.
Adapun rangkaian dialog dan berbagi program menjadi agenda utama, mulai dari model penerimaan santri, manajemen pengasuhan, struktural pembina, konversi mata kuliah, pembiayaan, pembinaan Musyrif, digitalisasi data santri melalui sistem informasi, monitoring tahfiz Al-Qur’an, waktu masa tinggal santri di asrama, konsep pembinaan santri kader, pendekatan kepada santri dan lainnya.
Menurut salah satu pengurus Asrama KH. Abu Dardiri UMP, menyoroti beberapa hal dari sistem pembinaan di Persada, yaitu mengenai konversi mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), dan kontrol pendampingan santri melalui komposisi yang ideal antara jumlah santri dengan pendamping atau Musyrif/Musyrifah. Mereka menyampaikan bahwa saat ini pengasuhan santri di Asrama KH. Abu Dardiri masih 1 banding 50, atau satu orang Musyrif mendampingi sekitar 50 mahasiswa.
Ustaz Budi Jaya Putra, mewakili Mudir Persada, menyampaikan rasa gembira atas kedatangan saudara seperjuangan. Yakni sama-sama mendampingi dan membina mahasiswa menjadi kader yang anggun akhlaknya, unggul intelektualnya, serta berkompeten dalam kepemimpinan. “Untuk itulah, perlu keikhlasan agar mendapat hasil yang luar biasa,” tutup Ustaz Budi saat mengantar rombongan yang akan kembali melanjutkan perjalanan. (DF)