Pengelolaan Sampah Anorganik Hingga Fillet Lele, Inovasi KKN UAD untuk Warga Nglaran

Produk Fillet Lele oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. KKN UAD)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 145 Unit VII.C.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah anorganik melalui budidaya lele di dalam galon. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dalam upaya penanggulangan stunting sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Acara ini berlangsung pada Kamis, 13 Agustus 2025, di Masjid Baiturrahman, RT 03 Dusun Nglaran.
Program kerja KKN ini di bawah bimbingan Prof. Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., dan merupakan bentuk kolaborasi antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD dengan Dusun Nglaran, Ngalang, Gedangsari.
Sebelum sosialisasi, mahasiswa KKN Unit VII.C.3 melaksanakan senam bersama lansia guna mencegah strok. Aktivitas ini disambut dengan sangat meriah dan diharapkan dapat menjadi teladan dalam menerapkan pola hidup sehat.
Dari Lele Galon hingga Inovasi Fillet
Bersamaan dengan kesempatan tersebut, Datin Nabillah Yusuf, mahasiswa KKN dari Program Studi Manajemen, memperkenalkan inovasi produk fillet lele. Ide ini bertujuan agar hasil budidaya lele tidak hanya dikonsumsi sebagai sumber protein tinggi, tetapi juga diolah menjadi produk yang bernilai jual.
Lele atau catfish termasuk ikan air tawar dengan permintaan tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2023 menunjukkan produksi mencapai lebih dari 1,3 juta ton per tahun. “Produk fillet lele ini dapat menjadi ide bisnis bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha dari hasil budidaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan strategi branding produk fillet lele. Ia menekankan pentingnya membangun identitas produk melalui logo, kemasan, dan promosi digital agar hasil olahan lele dapat dikenal dan menjangkau konsumen yang lebih luas.
Solusi Lingkungan: Biopori dan Media Tanam
Tidak hanya fokus pada pangan, mahasiswa KKN UAD di Dusun Nglaran juga berkontribusi pada bidang lingkungan dengan melaksanakan pembuatan biopori serta pengolahan sampah anorganik menjadi media tanam. Melalui kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 17 Agustus 2025, di Kebun Gizi RT 04, masyarakat diajak memanfaatkan kemasan bekas sebagai polibag sederhana untuk menanam sayuran.
Biopori sendiri dibuat dengan cara melubangi tanah secara vertikal untuk menyerap air hujan dan mengurai sampah organik menjadi kompos alami. Inovasi ini memperkuat ketahanan pangan keluarga karena sayur yang dihasilkan bisa menjadi pelengkap sumber protein dari ikan lele.
Pada kesempatan itu, Bapak Dukuh Dusun Nglaran, Nugroho Edi Santoso, menyampaikan apresiasinya. Beliau menekankan bahwa program ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mendorong masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan, lingkungan, serta ekonomi keluarga.
Keseluruhan program ini menunjukkan keterpaduan antara pola hidup sehat, pemenuhan gizi, inovasi produk bernilai tambah, serta pelestarian lingkungan. (doc)